PADA minggu ini di jurnal Nature, ahli reproduksi biologi mengatakan bahwa mereka telah mencapai terobosan dalam teknologi pengobatan kesuburan pria. Ilmuwan Jepang berhasil menumbuhkan dan menyuburkan sperma dewasa dan subur dalam tabung reaksi. Bahkan sperma itu berhasil digabungkan dengan sel telur dan menghasilkan keturunan.
Tak hanya hasil penelitian di atas, berikut ini ada tiga terobosan sukses dan menarik lainnya dalam penanganan sprema dan kesuburan laki-laki:
1. Dalam hasil studi baru-baru ini di jurnal Nature, para ilmuwan menemukan cara untuk mengambil jaringan dari testis tikus jantan dan menumbuhkannya menjadi sperma subur di luar tubuh. Terobosan ini dapat membantu anak laki-laki menjalani pengobatan kanker untuk melindungi kesuburan mereka di masa depan.
2. Awal bulan ini, dua temuan terpisah juga dimuat di jurnal Nature menjelaskan bagaimana sperma bertemu telur. Ketika sperma mendeteksi hormon progesteron (yang dilepaskan oleh sel-sel di sekitar telur) mereka menjadi hiperaktif dan mulai berenang ke arah tujuan mereka. Ketika sperma laki-laki ini tidak memiliki sensor progesteron tersebut, ia pun menjadi tidak subur.
3. Pada bulan ini, dalam sebuah studi dalam International Journal of Andrology, terbukti bahwa tingkat kesuburan antara pria telah jatuh selama beberapa dekade terakhir. Studi ini dilakukan dengan memantau pria Finlandia lahir antara 1979 dan 1987 dihibungkan dengan penurunan kualitas sperma. Menurut peneliti hal tersebut disebabkan faktor lingkungan.
Tak hanya hasil penelitian di atas, berikut ini ada tiga terobosan sukses dan menarik lainnya dalam penanganan sprema dan kesuburan laki-laki:
1. Dalam hasil studi baru-baru ini di jurnal Nature, para ilmuwan menemukan cara untuk mengambil jaringan dari testis tikus jantan dan menumbuhkannya menjadi sperma subur di luar tubuh. Terobosan ini dapat membantu anak laki-laki menjalani pengobatan kanker untuk melindungi kesuburan mereka di masa depan.
2. Awal bulan ini, dua temuan terpisah juga dimuat di jurnal Nature menjelaskan bagaimana sperma bertemu telur. Ketika sperma mendeteksi hormon progesteron (yang dilepaskan oleh sel-sel di sekitar telur) mereka menjadi hiperaktif dan mulai berenang ke arah tujuan mereka. Ketika sperma laki-laki ini tidak memiliki sensor progesteron tersebut, ia pun menjadi tidak subur.
3. Pada bulan ini, dalam sebuah studi dalam International Journal of Andrology, terbukti bahwa tingkat kesuburan antara pria telah jatuh selama beberapa dekade terakhir. Studi ini dilakukan dengan memantau pria Finlandia lahir antara 1979 dan 1987 dihibungkan dengan penurunan kualitas sperma. Menurut peneliti hal tersebut disebabkan faktor lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar